Thursday, January 26, 2017
Mahasiswa Baru Perpeloncoan ITN Terima Ancaman
Mahasiswa Baru Perpeloncoan ITN Terima Ancaman
Kepolisian Resor Malang akan meminta keterangan 112 mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Senin, 16 Desember 2013. Pemeriksaan yang dilakukan penyidik difokuskan untuk mengungkap indikasi kekerasan dan perpeloncoan selama Kemah Bakti Desa yang menyebabkan kematian mahasiswa jurusan Planologi, Fikri Dolasmantya Surya.
Sejumlah mahasiswa baru menerima ancaman melalui pesan pendek dan telepon agar tak memberikan kesaksian ke polisi. Jika nekat memberikan keterangan sebagai saksi mereka diancam akan dicelakai. Sehingga sejumlah mahasiswa baru ketakutan. Bahkan, KontraS Surabaya akan menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk melindungi para saksi.
Sementara penyidik baru meminta keterangan tujuh mahasiswa senior sebagai panitia kemah. Serta sejumlah saksi mata yang melihat langsung kegiatan yang dilakukan di Pantai Gua Cina Dusun Rowotrate Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Mereka dianggap mengetahui kegiatan selama empat hari mulai 9 Oktober-12 Desember 2013.
Rektor ITN Malang, Soeparno Djiwo menyatakan pemeriksaan akan dilakukan di dalam kampus. Ia juga memberikan izin polisi untuk menyidik perkara tersebut. Bahkan, sejumlah mahasiswa dan dosen telah membeberkan kegiatan yang diduga menyebabkan kematian Fikri. "Saya sudah mengetahui rencana pemeriksaan polisi itu dari penanggungjawab kegiatan," katanya.
Fikri, mahasiswa Jurusan Planologi ITN angkatan 2013, tewas 12 Oktober 2013 setelah mengikuti KBD di Gua Cina. Dugaan sementara, Fikri meninggal akibat kelelahan. Namun, rekan dan keluarga Fikri menduga almarhum meninggal akibat tindak kekerasan.
EKO WIDIANTO
Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN
Available link for download